Sebuah film yang baru saja selesai saya tonton malam ini, yang mengisahkan dua insan untuk merelakan suatu hubungan demi mencapai prioritas kehidupan dan ketika cinta bisa datang dan pergi.
Mili, seorang remaja SMA dengan karakter yang ceria, sedikit malas namun memiliki tekad yang kuat walau kadang diremehkan.
Berbeda dengan,
Nathan, teman satu kelas mili. Seseorang yang rajin, pintar, dan memiliki prioritas untuk membahagiakan ibunda nya, karena sosok ayah yang tidak lagi bersamanya. Prioritas tersebut dengan fokus berjalan kedepan yang salah satunya dengan serius kuliah.
Seiring berjalannya waktu, mili dan nathan menyatukan hati saat mereka belajar bersama.
Dua insan dengan sifat yang berbeda, tapi karena perasaan lah mereka disatukan. Teringat suatu kalimat yang pernah diucapkan seseorang (bukan kutipan dari film ini) “biarkan bedanya kita jadi indahnya kita”, itulah mili dan nathan.
Tidak terasa, mereka telah lulus SMA, nathan diterima disalah satu universitas di luar kota bandung dengan jurusan teknik arsitektur. Dan mili, walau mulanya sempat “malas” untuk meneruskan kuliah dan ingin lebih memilih menjadi penulis yang kadang diremehkan oleh nathan, tapi akhirnya mili diterima di salah satu universitas jurusan fashion design di kota bandung.
Tetapi……..
Nathan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan mili, karena ia ingin fokus terhadap kuliahnya, juga tanpa mengganggu kuliah mili. Dengan tegar, mili menerima keputusan nathan, walau sebenarnya hati mili sangat sakit, tapi ia tidak memperlihatkan kekecewaan itu didepan nathan. (andaikan semua wanita di dunia bisa tegar seperti mili). Kembali teringat pada kalimat dari seseorang yang sama dan bukan kutipan dari film ini. “wanita cantik itu adalah wanita yang tetap tegar walaupun sebenarnya hatinya terluka” itulah mili.
Waktu terus berjalan, hubungan mili dan nathan masih tetap baik, walaupun tidak ada suatu hubungan yang mengikatkan mereka selain pertemanan.
Asti, sahabat dekat mili yang kadang jengkel dengan sifat mili yang masih saja rela menunggu nathan tanpa kepastian yang jelas.
Di tengah perkuliahan, mili memutuskan untuk berhenti kuliah dan fokus untuk menjadi penulis. Keinginan mili terwujud, novel dengan judul “manusia di persimpangan” menjadi karya pertamanya. Tetapi, mendadak nathan menghilang dari kehidupan mili, dan itu membuat mili kembali sakit dan kecewa, tapi kembali, mili tetap tegar dan masih terukir nama nathan di dalam hatinya.
Oscar, adalah teman asti yang menyukai mili. Mili sendiri mengetahui bagaimana perasaan Oscar….
Tapi saat itu, nathan kembali datang di kehidupan mili dan meminta untuk memulai kembali hubungan yang dulu sempat kandas. Mili tidak terima begitu saja hatinya di permainkan oleh nathan, “aku cape, aku cape nunggu kamu tanpa kepastian yang jelas, kamu seenaknya datang dikehidupan aku terus pergi, aku gamau kejebak lagi, aku gabisa terima kamu sebelum kamu yakin sama aku” ujar mili pada nathan.
Setelah nathan mengetahui keputusan mili, nathan fokus untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Dan akhirnya mili menerima perasaan Oscar walau pun mili tau perasaannya hanya untuk nathan. Asti pun kembali geram dengan perasaan mili yang terus menerus mau menunggu nathan walau hatinya berulang kali telah dikecewakan.. Walau hatinya sakit, tapi tidak dengan kehidupannya, semangatnya yang terus ada sampai Mili semakin sukses dengan karya-karyanya sebagai seorang penulis. Akhirnya ia terlalu fokus pada tulisannya dan memutuskan untuk berjalan sendiri tanpa Oscar, sebenarnya bukan karena tulisan, tapi karena perasaan.
Akhirnya nathan meraih gelar sarjananya, dengan IPK terbaik di universitasnya. Sesuai dengan prioritas kehidupannya sejak awal. Mili hanya mengucapkan beberapa patah kata “selamat” pada sebuah surat kecil.
Ketika usia mereka menginjak 24 tahun, nathan kembali dikehidupan mili, dan kali ini mili yakin terhadap nathan.
Saya pun menyangka seperti itu, pada akhirnya mili akan bersatu untuk selamanya dengan nathan.
Tapi ternyata tidak……
Tanpa diduga, nathan bilang jika ia akan menikah tidak lama lagi dengan wanita lain. Hati mili kembali sakit dan kecewa, berulang kali ia disakiti oleh nathan. Dan kali ini mili benar-benar marah, dan bertekad untuk melupakan nathan. Asti yang mengetahui kabar tersebut tidak terima sahabatnya terus diperlakukan seperti itu, dan asti memutuskan untuk ke rumah nathan, tapi setibanya di rumah nathan, asti bertemu dengan ibunda nathan…….
Beberapa waktu kemudian, sampai akhirnya mili menemukan laki-laki dan bisa melupakan nathan. Hari itu adalah hari pernikahan mili. Di kamar mili saat mili selesai berdandan, asti menceritakan sesuatu pada mili, yang ia tahu dari ibunda nathan. Asti memberikan surat pada mili yang dititipkan oleh adik nathan untuk mili. Surat itu tak lain dari nathan…….
Isi surat itu …..
Sengaja nathan berikan melalui adiknya dan disampaikan oleh asti karena jika surat itu diberikan sesaat sebelum mili menikah, nathan akan melihat mili penuh senyum bahagia karena telah menemukan jodohnya. Dan ternyata nathan meninggalkan mili bukan karena akan menikah dengan wanita lain, tapi karena nathan menderita suatu penyakit yang sangat kecil kemungkinan untuk sembuh, sampai pada akhirnya ia meninggal. Saat nathan berbohong pada mili bahwa ia akan menikah dengan wanita lain, nathan lebih memilih melihat mili marah terhadapnya, daripada melihat mili sedih karenanya.
Mili, sosok wanita tegar yang akhirnya menemukan kebahagian dengan laki-laki terbaik dan menemukan kejelasan terhadap perasaannya pada nathan, walau akhirnya nathan hanya bisa tersenyum melihat mili bahagia di hari penikahannya. Dua insan yang wujudnya tidak saling menyatu, tapi perasaan yang akan terus bersama walau kini keduanya memiliki dunia masing-masing.